Minggu, 06 September 2015

Dasar-dasar Teknologi Hidroponik

Dasar-dasar Teknologi Hidroponik

Dalam upaya memproduksi tanaman atau makanan secara hidroponik, diperlukan beberapa peralatan dasar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik seperti daerah perakaran harus memperoleh cukup udara, air dan unsur hara/nutrisi, sehingga dapat menghasilkan tanaman dan makanan yang berkualitas.

Peralatan dasar yang diperlukan untuk memenuhi kriteria di atas adalah :
  • Tempat tumbuh tanaman, seperti bak atau kolam penampung, pot, dan bedengan.Diusahakan agar tempat tumbuh tanaman dijaga kebersihannya secara berkala dengan membersihkan dan menghilangkan tumbuhan atau tanaman lain yang tidak diinginkan (terutama dalam bedengan atau kolam penampung).

  • Aerator
  • Alat ini dipakai untuk tercukupinya oksigen untuk pertukaran udara dalam daerah perakaran. Kekurangan oksigen akan mengganggu penyerapan air dan nutrisi oleh akar dan respirasi.

  • Larutan NutrisiLarutan nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral nutrisi merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman hidroponik, sehingga harus tepat dari segi jumlah, komposisi ion nutrisi dan suhu. Unsur hara ini dibagi dua, yaitu unsur makro (C, H, O, N, P, S, K, Ca, dan Mg) dan mikro ( B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, dan Zn).

    Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini diketahui dengan mengukur electrical conductivity (EC) larutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi larutan semakin tinggi arus listrik yang dihantarkan (karena pekatnya kandungan garam dan akumulasi ion mempengaruhi kemampuan untuk menghantarkan listrik larutan nutrisi tersebut). Larutan nutrisi dapat dibuat sendiri dengan melarutkan pupuk yang diramu khusus untuk tanaman hidroponik atau membeli pupuk hidroponik secara komersial.

    Larutan nutrisi juga dapat dipertahankan dan dikontrol sesuai dengan kebutuhan tanaman dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal ini mendasari adanya sistem kontrol secara sederhana maupun otomatis pada larutan nutrisi.

    Selain EC dan konsentrasi larutan nutrisi, suhu dan pH merupakan komponen yang sering dikontrol untuk dipertahankan pada tingkat tertentu untuk optimalisasi tanaman. Suhu dan pH larutan nutrisi dikontrol dengan tujuan agar perubahan yang terjadi oleh penyerapan air dan ion nutrisi tanaman (terutama dalam hidroponik dengan sistem yang tertutup) dapat dipertahankan.

    Suhu yang terlalu rendah dan terlalu tinggi pada larutan nutrisi dapat menyebabkan berkurangnya penyerapan air dan ion nutrisi, untuk tanaman sayuran suhu optimal antara 5-15 derajat C dan tanaman buah antara 15-25 derajat C. Beberapa tanaman sayuran dan buah dipertahankan mempunyai tingkat pH dan EC tertentu yang optimal.


TIPE APLIKASI HIDROPONIK

Secara umum tipe aplikasi hidroponik dapat dibedakan menjadi 3 jenis :
  • Pot culture system
  • Floating Hidroponic System (FHS)
  • Nutrient Film Technique (NFT) System

  1. Pot Culture SystemKalo kita menanam tanaman di dalam rumah menggunakan tempat plastik atau gelas dengan air sebagai media maka ini dapat dikatakan sebagai pot culture system yang sederhana. Namun, sesuai dengan kebutuhan tanaman agar tumbuh dengan baik maka harus diperhatikan ketentuan-ketentuan dasar seperti aerasi dan larutan nutrisi dalam pot atau tabung dengan media air ini.

    Untuk aerasi dapat digunakan pompa udara untuk akuarium (kalau ukuran pot atau tabungnya tidak terlalu besar). Selain dua hal tersebut perlu juga diperhatikan suhu larutan nutrisinya, untuk ini dapat digunakan pendingin atau pemanas buatan yang dapat dikendalikan.

    Pada gambar 1, ditunjukkan pot culture system yang ditumbuhkan dalam ruang tumbuh (growth chamber) dengan penerangan buatan (artificial lighting) dengan suhu ruangan yang terkontrol, kemudian berkurangnya larutan nutrisi oleh transpirasi dan penyerapan oleh tanaman dapat diketahui dari potometer dan suhu daerah perakaran dapat dikontrol menggunakan pengatur suhu dengan pendingin dan pemanas pada bak air.

    Untuk otomatisasi, berkurangnya larutan nutrisi oleh transpirasi dan penyerapan tanaman dapat juga dideteksi menggunakan timbangan otomatis yang dapat diletakkan dibawah pot dan bias dihubungkan dengan komputer. Kemudian bisa juga ditambahkan tangki larutan nutrisi dan dihubungkan dengan pipa atau selang kecil untuk penambahan otomatis. Konsentrasi larutan nutrisi dapat juga diukur dengan menambahkan sensor ion, pH atau EC dalam larutan nutrisi.

  2. Floating Hidroponics System (FHS)
  3. Floating hidroponic system (FHS) merupakan suatu budidaya tanaman (khususnya sayuran) dengan cara menanamkan /menancapkan tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung diatas permukaaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman terapung atau terendam dalam larutan nutrisi. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Jensen (1980) di Arizona dan Massantini (1976) di Italia.

    Pada sistem ini larutan nutrisi tidak disirkulasikan, namun dibiarkan pada bak penampung dan dapat digunakan lagi dengan cara mengontrol kepekatan larutan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena dalam jangka yang cukup lama akan terjadi pengkristalan dan pengendapan pupuk cair dalam dasar kolam yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

    Sistem ini mempunyai beberapa karakteristik seperti terisolasinya lingkungan perakaran yang mengakibatkan fluktuasi suhu larutan nutrisi lebih rendah, dapat digunakan untuk daerah yang sumber energi listriknya terbatas karena energi yang dibutuhkan tidak terlalu tergantung pada energi listrik (mungkin hanya untuk mengalirkan larutan nutrisi dan pengadukan larutan nutrisi saja).

    Pada Gambar 2 di bawah ditunjukkan pemakaian system FHS pada tanaman daun bawang dalam greenhouse. Tanaman ditancapkan pada lubang dalam styrofoam dengan bantuan busa (agar tanaman tetap tegak) serta ditambahkan penyangga tanaman dengan tali. Lapisan styrofom digunakan sebagai penjepit, isolator panas dan untuk mempertahankan tanaman agar tetap terapung dalam larutan nutrisi.

    Agar pemakaian lapisan styrofoam tahan lama biasanya dilapisi oleh plastik mulsa. Dalam gambar juga ditunjukkan adanya bak larutan nutrisi dengan penyangganya, biasanya bak penampung ini mempunyai kedalaman antara 10-20 cm dengan kedalaman larutan nutrisi antara 6-10 cm.

    Hal ini ditujukan agar oksigen dalam udara masih terdapat di bawah permukaan styrofoam. Untuk otomatisasi dalam FHS tidak berbeda jauh dengan cara untuk pot culture system.

  4. Nutrient Film Technique (NFT)
  5. Nutrient film technique (NFT) merupakan salah satu tipe spesial dalam hidroponik yang dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris pada akhir tahun 1960-an dan berkembang pada awal 1970-an secara komersial.

    Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa.

    Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.

    Beberapa keuntungan pemakaian NFT antara lain : dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran tanaman, kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah, keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman, tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode tanam yang pendek, sangat baik untuk pelaksanaan penelitian dan eksperimen dengan variabel yang dapat terkontrol dan memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dengan high planting density.

    Namun NFT mempunyai beberapa kelemahan seperti investasi dan biaya perawatan yang mahal, sangat tergantung terhadap energi listrik dan penyakit yang menjangkiti tanaman akan dengan cepat menular ke tanaman lain.

    Pada sistem NFT, kebutuhan dasar yang harus terpenuhi adalah :
    Bed (talang), tangki penampung dan pompa. Bed NFT di beberapa negara maju sudah diproduksi secara massal dan disediakan oleh beberapa perusahaan suppliergreenhouse dan pertanian, di Jepang terbuat dari styrofoam, namun di Indonesia belum diproduksi sehingga banyak petani Indonesia memakai talang rumah tangga (lebar 13-17 cm dan panjang 4 meter).

    Tangki penampung dapat memanfaatkan tempat atau tandon air. Pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki penampung ke bed NFT dengan bantuan jaringan atau selang distribusi.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam NFT adalah : kemiringan talang (1-5%) untuk pengaliran larutan nutrisi, kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu cepat (dapat diatur oleh pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit) dan lebar talang yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi [1, 3, 11].

    Dalam gambar dibawah ditunjukkan NFT system dengan tanaman tomat menggunakan suhu, aliran dan jumlah air (larutan nutrisi) yang terkontrol dengan computer.


OTOMASI HIDROPONIK
Proses pengontrolan dalam hidroponik merupakan proses yang dilakukan secara kontinyu, dalam jangka waktu yang panjang dan memerlukan akurasi pengontrolan yang tinggi (apalagi kalau variabel yang dikontrol cukup banyak). Untuk itu perlu dilakukan pengontrolan otomatik agar tidak terjadi permasalahan seperti pada pengontrolan secara manual antara lain :
  • kelelahan
  • subyektifitas
  • kejemuan
  • ketidakseragaman
  • ketidaktelitian manusia

Pada kontrol otomatik ini, tahapan kontrol seperti mengukur, membandingkan, menghitung dan mengoreksi dilakukan oleh instrumen secara berulang. Dengan kontrol otomatik dapat dicapai tujuan kelancaran operasi, pengendalian keamanan dan mutu produk [11].

Secara umum pengontrolan yang dilakukan dalam hidroponik dapat dilakukan untuk mengontrol : air (penjadwalan, sirkulasi dan distribusi), larutan nutrisi (kandungan konsentrasi nutrisi, pH, suhu, EC dan oksigen) dan juga faktor ekternal seperti lingkungan dalam greenhouse.

Pengontrolan air dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan aksi kontrol on-off(seperti yang diterapkan dalam gambar 3 untuk sistem NFT). Untuk pengontrolan larutan nutrisi diperlukan sensor-sensor yang akan membaca kandungan larutan nutrisi (sensor ion), sensor pH, sensor suhu dan sensor oksigen (DO sensor).

Sebagai contoh yang dilakukan oleh beberapa peneliti dalam mengontrol komposisi larutan nutrisi baik dengan pendekatan matematik maupun simulasi ataupun penerapan dalam sistem NFT.

Untuk pengontrolan konsentrasi larutan nutrisi secara otomatis diperlukan :
  1. dispensing technology
  2. tangki pencampur
  3. pompa pengukur, sensor untuk mengukur konsentrasi larutan nutrisi (per ion nutrisi atau menggunakan ISFET (ion selective field effect transistor), EC dan pH
  4. software computer untuk mengukur, mengontrol dan komunikasi termasuk model dan algoritma untuk menentukan set point dan kebutuhan air dan nutrisi.

Adanya kemajuan teknologi sensor, komputer dan elektronika memungkinkan adanya adaptasi wireless teknologi untuk mengendalikan hidroponik secara lebih komprehensif, terutama untuk mengendalikan faktor eksternal lingkungan dalam greenhouse serta pengendalian air dan larutan nutrisi.

PEMBUDIDAYAAN
  1. PersemainWadah persemaian yang digunakan berupa bak plastic yang bagian bawahnya telah dilubangi dan dasarnya diberi strimin. Wadah ini diisi dengan media hidroponik yang telah disiapkan bisa menggunakan cocopeat atau rockwool.

    Kemudian, benih disebar dan ditutupi dengan media lagi siram air dengan menggunkan sprayer. Untuk menjaga kelembaban, wadah semai ditutup dengan plastic dan ditempatkan di tempat yang gelap. Apabila benih telah berkecambah, plastic dibuka dan benih dipindah ke wadah atau pot yang lebih besar.

  2. PenanamanWadah yang digunakan berupa pot atau polybag yang berdiameter 15-20cm. Wadah yang digunakan dibuat lubang 3-4 lubang untuk mengalirkan air yang berlebih. Bagian dasar diberi strimin agar media tidak lolos keluar pot.

    Setelah itu, wadah diisi media hidroponik setinggi 2-3cm dari bibir pot. Lubang tanam di tengah media dibuat dengan bantuan pensil. Satu wadah hanya 1 bibit. Bibit dicabut secara hati-hati dan ditanam dalam lubang tanam. Disela-selanya ditutupi media, selanjutnya penyiraman hingga lembab.

  3. PerawatanPerawatan tanaman yang utama adalah penyiraman air yang dicampur dengan nutrient. Nutrien yang digunakan berupa pupuk yang mempunyai unsure N tinggi karena sayur ini dipanen daunnya. Dosis pupuk harus sesuai anjuran. Penyiraman dapat dilakukan 1-2-3 kali sehari, yang penting media tidak kering.

Hidroponik sebagai suatu sistem pertanian

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa industri hidroponik komersial sukses dan berkembang pesat. Menurut laporan tersebut, itu mendominasi produksi sejumlah tanaman, dan mungkin sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri hortikultura Australia.


Produksi hidroponik Australia sayuran segar, tumbuh-tumbuhan dan bunga potong sekarang bernilai antara $ 300 - $ 400 juta pada petani, menurut sebuah laporan yang ditugaskan oleh Penelitian dan Pengembangan Industri Pedesaan Corporation (RIRDC). Jika angka ini adalah akurat, laporan mengatakan itu adalah setara dengan 20% dari nilai total sayuran dan memotong produksi bunga di Australia. Laporan prakiraan pertumbuhan yang lebih kuat untuk industri hidroponik Australia, memberikan beberapa isu utama yang dibahas. Ini termasuk membangun sebuah usaha yang memiliki kerangka kerja ekonomi yang realistis; perhatian dekat dengan kebutuhan pasar, sebelum produksi dimulai, sebuah harapan yang realistis dari harga, hasil dan kebutuhan tenaga kerja, dan pengalaman sebelumnya dalam produksi hortikultura.

Di Australia, yang memiliki iklim yang sangat variabel dan basis pelanggan cerdas, industri hidroponik memberikan kesempatan untuk mengatasi variabilitas produksi. Namun, meskipun manfaat dari produksi yang konsisten yang dapat diperoleh dari teknik hidroponik, dan fakta bahwa produksi hidroponik telah digunakan secara komersial sejak tahun 1970-an, telah ada persepsi bahwa industri telah terhenti dalam evolusinya menjadi skala besar komersial alternatif untuk produksi pertanian tradisional. Ini adalah dasar dari studi RIRDC pada "Hidroponik sebagai sistem produksi pertanian". Penelitian ini berusaha untuk menyelidiki dan melaporkan pada:

- Karakteristik dan kecenderungan dalam industri hidroponik global dan Australia;
- Persyaratan untuk sistem produksi komersial;
- Ekonomi produksi komersial;
- Kendala pada perluasan lebih lanjut dari hidroponik sebagai suatu sistem produksi pertanian; dan
- Kesimpulan tentang masa depan hidroponik sebagai sistem produksi besar-besaran.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dari apakah industri hidroponik di Australia telah muncul sebagai alternatif skala besar untuk usaha pertanian tradisional dan, jika tidak, mengapa tidak. Laporan ini mencakup rekomendasi untuk lebih memperkuat industri hidroponik Australia.

Australia industri ikhtisar
Pada saat ini, Australia adalah peringkat di dunia atas 10 produsen komersial hidroponik berdasarkan wilayah. Ini adalah produsen selada hidroponik terbesar di dunia dengan lebih dari 240 ha di bawah produksi; budidaya hidroponik strawberry lebih besar daripada di Amerika Serikat, dan industri bunga hampir sama besar seperti yang di AS.

Dalam hal sistem utama yang digunakan, studi ini menemukan NFT (Nutrient Film Technique) dan rockwool adalah 'tulang punggung' dari industri Australia dengan sistem tumbuh bergerak menuju resirkulasi. Lebih dari setengah dari semua produksi hidroponik Australia tumbuh di luar ruangan, yang mencerminkan tingginya proporsi selada tumbuh. Hal ini berbeda dengan adegan seluruh dunia di mana mayoritas tanaman hidroponik yang tumbuh di rumah kaca.

Studi ini menemukan keengganan oleh perkebunan Australia dan pengecer untuk menghasilkan pasar di bawah label hidroponik, yang dikutip sebagai salah satu alasan mengapa industri dianggap sebagai lebih kecil daripada sebenarnya. Menghasilkan hidroponik sering dipasarkan pada kualitas seperti rasa dan kesegaran ketimbang metode produksi. Keengganan untuk menggunakan merek hidroponik mengikuti tren Eropa dalam pemasaran produk.

Studi ini menemukan bahwa pertumbuhan industri yang didorong sebagian oleh pendatang baru dan sebagian oleh tanah konvensional berbasis petani mengkonversi ke teknik produksi hidroponik. Perkiraan melaporkan bahwa pertumbuhan industri akan terus dengan cara ini selama lima tahun ke depan.

Walaupun Australia adalah peringkat dalam 10 produsen utama dunia komersial hidroponik, laporan itu mengatakan bahwa industri tidak praktek terbaik dalam produksi kritis dan masalah pemasaran. Menurut penelitian, industri ini ditandai dengan 'ekor' besar produsen yang enggan untuk berinvestasi dan mengadopsi inovasi.

Profil penelitian industri komersial produksi sebagai unit berbasis keluarga yang memproduksi untuk pasar butik, keluarga sebagai bagian dari tumbuh lebih besar dan pemasaran entitas koperasi, dan perusahaan dengan investor yang tidak aktif dalam sehari-hari manajemen. Industri ini intensif dan biaya modal modal manapun antara $ 100 dan $ 200 per meter persegi daerah berkembang, tergantung pada kecanggihan rumah kaca yang diusulkan dan tingkat peralatan yang disertakan.

Menurut penelitian, sukses komersial terkait dengan:
- Pembentukan usaha dalam kerangka ekonomi yang realistis;
- Perhatian pada kebutuhan pasar sebelum produksi dimulai;
- Realistis ekspektasi harga, hasil dan kebutuhan tenaga kerja;
- Pengalaman dalam produksi hortikultura sebelum masuk ke hidroponik.

Penelitian ini menyoroti fakta bahwa hidroponik bukan sistem produksi magis. Hal ini membutuhkan keterampilan lebih untuk mengelola daripada konvensional tanah berbasis sistem, dan menghasilkan lebih banyak masalah teknis. Laporan ini menekankan bahwa sangat penting untuk mengenali bahwa tingkat keterampilan yang sama diperlukan untuk tumbuh tanaman hidroponik seperti untuk tanah tumbuh.

New South Wales
NSW memiliki industri komersial terbesar hidroponik. Meskipun industri ini mencakup bidang penting dari bunga potong, tomat dan mentimun, selada itu yang mendominasi industri, terutama 'terbuka kepala' gaya gourmet produk seperti cos, Mignonette, mentega dan varietas oakleaf. Selada hidroponik tumbuh di luar ruangan di lingkungan (hujan) terjaring menggunakan NFT atau NFT diubah memanfaatkan media yang kerikil atau perlit.

Daerah produksi utama hidroponik terkonsentrasi di Basin Sydney, dalam jarak dekat dengan pasar utama. Namun, dengan ekspansi perkotaan dan masalah tanah yang bertentangan gunakan, industri ini melakukan ekspansi ke wilayah Central Coast. Pantai utara NSW juga merupakan pusat produksi utama dengan pusat-pusat kegiatan yang berlokasi di Port Stephens, Port Macquarie, Coffs Harbour, dan Lembah Tweed. Sejumlah Central Coast dan Pantai Utara selada milik petani pengaturan ekspor pemasaran yang sukses koperasi dikenal sebagai Lotus Merah.

Sebuah tren baru-baru ini muncul di industri adalah pembentukan baru, perusahaan komersial besar dijalankan oleh unit-unit keluarga besar di pusat-pusat NSW regional seperti Tamworth, Yass dan Mittagong. Perusahaan-perusahaan ini menargetkan kedua pasar pusat regional dan pasar di kota-kota.

Victoria
Sementara NSW produksi hidroponik didominasi oleh selada, Victoria terbagi rata antara bunga potong, tomat dan selada. Bunga potong populer adalah mawar, gerberas, anyelir dan lisianthus. Bunga yang tumbuh di rumah kaca, sering di media kulit pinus menggunakan run-to-limbah sistem.

Produksi cenderung terkonsentrasi di daerah sekitar Melbourne dan Port Phillip Bay, dengan kantong-kantong kegiatan di Gippsland, Semenanjung Mornington, yang Dandenongs, Semenanjung Bellarine, Seymour dan utara Victoria.

Industri Victoria memiliki sejumlah besar petani tomat komersial hidroponik dan pemasar. Operasi-operasi besar bertindak sebagai pengepak dan pemasar untuk cluster petani independen dan memastikan garis besar produk yang konsisten tersedia untuk pelanggan. Sebagai contoh, di Victoria, Flavorite memasok 50% dari tomat hidroponik bersumber oleh Coles. Sebagian besar permintaan Woolworths untuk tomat hidroponik juga puas dengan Flavorite. Woolworths pasar hingga empat nilai dari tomat pada satu waktu. Menghasilkan hidroponik, termasuk anggur-matang tomat, menarik harga tertinggi per unit.

Australia Selatan
Industri hidroponik komersial di Australia Selatan terkonsentrasi di Adelaide Plains sebelah utara Adelaide, dan Semenanjung Fleurieu ke selatan dari ibukota Negara. Area produksi yang lebih kecil dapat ditemukan di pusat-pusat kota yang besar seperti Murray Bridge, Mount Gambier, dan pada York dan Semenanjung Eyre.

Tanaman hidroponik utama yang tumbuh di South Australia selada, tomat dan bunga potong. Tanaman penting lainnya termasuk stroberi, mentimun, jamu (varietas Asia dan Mediterania), dan sayuran Asia.

Petani hidroponik pasokan pasar Adelaide besar, serta pasar antarnegara penting. Australia Selatan petani adalah pemasok signifikan tomat hidroponik ke pasar Victoria di mana mereka memainkan peranan penting dalam persamaan massa kritis yang mampu memasok tomat berkualitas tinggi kepada konsumen Victoria sepanjang tahun.

Queensland
Queensland adalah terbesar kedua produksi komersial negara hidroponik setelah NSW. Produksi didominasi oleh selada, bunga dan tomat. Produk lainnya yang signifikan termasuk ketimun dan stroberi. Memproduksi sebagian ditanam di luar ruangan.

Industri ini terkonsentrasi di selatan-timur negara dan layanan Brisbane dan Gold Coast. Ada kantong petani di seluruh Queensland termasuk produksi stroberi hidroponik di Atherton Tablelands, dan mentimun di Bundaberg dan Toowoomba. Ketimun termasuk varietas Lebanon dan kontinental. Mereka umumnya tumbuh di run-to-limbah sistem memanfaatkan media lokal yang tersedia yang paling dapat diterima. Mentimun hidroponik memegang saham yang signifikan dari pasar domestik total.

Tasmania
Tasmania memiliki, industri kecil berorientasi ekspor komersial hidroponik. Produk utama adalah selada, bunga dan tomat. Produk lainnya yang signifikan termasuk ketimun, dan terong capsicums. Tasmania memiliki lalat buah status bebas yang memfasilitasi ekspor produk segar hortikultura ke negara-negara seperti Jepang.

Australia Barat & Northern Territory
Australia Barat tersebar di produksi selada, mentimun, bunga dan tomat. Produksi terjadi di daerah luar sekitar Perth, dengan beberapa kegiatan di Bunbury dan Albany.

Ada beberapa produsen hidroponik memasok Darwin dan Alice Springs pasar di wilayah Utara.

Analisis ekonomi
Hasil analisis ekonomi menunjukkan kembali sederhana untuk entry level investasi, dan bahwa hasil yang konsisten dengan produksi pertanian untuk produk matang - yaitu, produk hidroponik yang utama dan banyak dikonsumsi; menghasilkan hidroponik tidak menarik harga yang sangat tinggi dari baru atau novel atau produk tanaman, meskipun kadang-kadang tersedia premi. Laporan ini merangkum yang mengembalikan kurang dari yang dicapai untuk tanaman sangat spekulatif dengan pasar terbatas atau baru didirikan.

Perlu diingat bahwa mayoritas petani hidroponik komersial bersaing tanah konvensional berbasis produsen dengan produk-produk gaya komoditas utama, seperti tomat, selada dan ketimun. Penelitian ini merangkum bahwa keuntungan industri meningkat terkait dengan produksi skala besar, eksploitasi pasar niche, dan on-farm nilai tambah.

Pemasaran
Hidroponik produk didistribusikan melalui semua saluran distribusi normal grosir dan eceran. Sydney dan pasar Melbourne menangani sebagian besar penjualan petani. Pembeli utama, termasuk jaringan supermarket, produk hidroponik sumber terutama melalui pasar grosir, tetapi dalam beberapa kasus mereka juga membeli langsung dari petani.

Untuk memfasilitasi pembelian pembeli besar produk hidroponik, petani tepi terkemuka telah mengorganisir diri dalam menjual koperasi untuk bersama-sama memasarkan garis memproduksi dan memastikan kualitas produk yang sesuai. Contoh clustering petani untuk tujuan pemasaran meliputi Flavorite di Victoria untuk tomat dan Lotus Merah di NSW untuk selada.

Beberapa produk hidroponik, termasuk selada dan tomat, yang dicap sebagai hidroponik di tingkat ritel, tapi banyak produk hidroponik dijual berdasarkan kualitas dan bukan dengan mempromosikan metode produksinya (yaitu hidroponik dibandingkan tanah). Sebagai contoh, tomat hidroponik premi sering dipasarkan sebagai 'pohon anggur-matang' daripada hidroponik, dan selada hidroponik mewah yang dipasarkan sebagai 'selada hidup' di akar-pada form, bukan sebagai hidroponik tumbuh.

Mengingat bahwa produk hidroponik dipasarkan melalui semua saluran, dan beberapa tidak bersaing dengan produksi tanah tumbuh, sulit untuk mengisolasi premi harga untuk semua produk hidroponik utama. Namun, memproduksi hidroponik mana bersaing dengan konvensional tanah-tumbuh produk, produk hidroponik cenderung untuk menempati sebuah band harga yang lebih tinggi. Kembali unit yang lebih tinggi dapat dicapai karena tidak hanya produk sering melihat dan rasa unggul, tetapi pasokan dapat diandalkan dan hampir sepanjang tahun untuk tanaman banyak.

Penjualan ekspor
Sebuah jumlah yang kecil menghasilkan hidroponik Australia diekspor ke pasar regional seperti Singapura, Hong Kong, Taiwan dan Malaysia. Dimana Australia ekspor menghasilkan hidroponik telah berhasil, sukses telah dicapai melalui upaya pemasaran koperasi, di mana petani individu memiliki dikumpulkan, dinilai dan meyakinkan kualitas produk untuk dijual dengan nama merek tunggal. Umumnya, pada waktu saat ini, petani hidroponik individu tidak ukuran yang signifikan untuk mengatasi pasar ekspor.

Saran dari unit pemasaran NSW Pertanian, AgSell, adalah bahwa pasar domestik untuk produk hidroponik perlu lebih baik dilayani dan dipahami sebelum petani individu menangani penjualan ekspor. Sebuah basis domestik lebih kuat, ia berpendapat, akan menyediakan platform untuk penjualan ekspor dan menyerap setiap produk yang tidak dapat diekspor. Selain itu, perlu diingat bahwa sebagian besar Tenggara permintaan Asia untuk kedua selada dan tomat adalah untuk produk gaya low-grade 'komoditas' untuk pasar hamburger ..

Industri kendala
Menurut laporan tersebut, industri Australia yang sukses sebagai produsen komersial, tetapi untuk membangun kesuksesan itu, kendala berikut harus ditangani:

- Grower kerjasama untuk memastikan volume produksi, grading yang memadai dan minat pasar dalam output industri;
- Sebuah mundur dari amatirisme yang mencirikan industri baru atau muncul, yaitu, penggunaan peralatan standar dan keengganan untuk berinvestasi / merangkul skala komersial produksi;
- Promosi untuk mengalihkan opini publik dari sebuah gambar halaman belakang produksi ganja dan input kimia yang tinggi atau sistem tidak alami;
- Informasi tersedia secara bebas untuk melawan klaim meragukan oleh beberapa promotor industri tentang hasil industri dan keuntungan. Informasi ini bersama-sama dengan promosi industri akan membantu untuk meningkatkan citra industri dengan lembaga keuangan;
- Perhatian terhadap produk selalu berubah dan pasar lamanya canggih, termasuk salah satu yang mulai permintaan kimia rendah, berkelanjutan dihasilkan yang merupakan kekuatan industri. Merek produk mungkin salah satu cara untuk menangkap pasar ini;
- Industri pendidikan dan pelatihan di tingkat akar rumput produksi penting. Ini mungkin termasuk pendidikan pada kontrol iklim, tanaman persyaratan lingkungan, dan program PHT dalam rumah kaca;
- Industri data dan standar termasuk prosedur QA formal atau penilaian HACCP cocok; dan
- Fulltime industri kepemimpinan profesional untuk mendorong industri dari posisi strategis, termasuk perumusan dan sumber daya dari rencana industri strategis.

Studi ini menyimpulkan bahwa tidak ada kendala-kendala industri keras.

Alasan untuk kegagalan
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, hidroponik bukanlah sistem produksi magis. Hal ini membutuhkan keterampilan lebih untuk mengelola daripada konvensional tanah berbasis sistem dan menghasilkan lebih banyak masalah. Menurut penelitian, alasan paling umum untuk kegagalan operasi hidroponik komersial adalah:

- Usaha ini tidak didirikan dalam kerangka ekonomi yang realistis, termasuk pengembalian pinjaman dikelola;
- Sistem desain dan manajemen yang memadai;
- Hasil dan kualitas produk tidak memenuhi proyeksi anggaran;
- Ketidaktahuan tentang pentingnya pengetahuan hortikultura dalam memproduksi tanaman hidroponik komersial;
- Persyaratan Buruh diremehkan, dan;
- Kurangnya perhatian pada pemasaran. produsen memasuki sektor tanpa membangun outlet pasar, harga jual realistis, menyesuaikan produk untuk memenuhi permintaan atau menyelidiki nama merek.

Penelitian ini merangkum bahwa industri telah berkembang pesat dari basis nol selama 25 tahun terakhir. Mulai palsu dan kemunduran yang terkait dengan cara meragukan promosi di tahun 1980-an dan awal 1990-an telah diatasi dan industri cepat mencapai massa kritis.

Tren global yang
Penelitian difokuskan pada RIRDC juga karakteristik dan kecenderungan dalam industri global. Pesan utama yang muncul dari laporan ini adalah:

- Industri hidroponik komersial telah berkembang empat sampai lima kali lipat dalam 10 tahun terakhir, dan saat ini diperkirakan antara 20.000 dan 25.000 ha dengan nilai gerbang pertanian sebesar US $ 6 sampai $ 8 miliar;
- Produksi difokuskan di negara-negara makmur dengan konsumen yang cerdas (Belanda, Spanyol, Kanada, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Italia, Selandia Baru dan Australia), atau negara yang memiliki akses ke pasar-pasar (Meksiko dan Cina);
- Seluruh dunia, ada sejumlah tanaman tumbuh hidroponik. Tomat, mentimun, selada, paprika dan memotong bunga adalah tanaman komersial yang paling penting;
- Hidroponik telah memeluk Manajemen Hama Terpadu dan bergerak menjauh dari run-to-limbah sistem dengan potensi mereka untuk masalah-masalah lingkungan;
- Industri keberhasilan dalam jangka pendek dan menengah akan datang dari fokus pasar, bukan sebuah terobosan dalam teknologi hidroponik;
- Ekspansi Utara Amerika 'produksi push' saat ini dan ditetapkan untuk periode diperluas kembali rendah jika fokus pasar Belanda-gaya tidak dibawa ke produksi mereka;
- Persaingan di pasar dalam negeri Australia dapat diharapkan dari NZ, dan mungkin Belanda, dalam jangka pendek dan menengah, dan
- Integrasi Internasional produksi dan pemasaran akan 'menutup' produsen yang tidak cukup besar-besaran atau bagian dari pengaturan cluster.

Laporan ini menyimpulkan bahwa industri Belanda adalah model industri yang efisien bagi Australia untuk meniru.

Suatu ikhtisar kawasan dunia produksi, sistem yang digunakan dan tanaman diproduksi, diperbarui dari Hanger 1990 (AHA Prosiding, 1993), diberikan pada Tabel 3. Sebuah diskusi singkat berikut mengenai situasi dunia bagi negara-negara indikator kunci. Keterbatasan data berarti beberapa tokoh tidak tersedia baik untuk periode bersejarah atau saat ini.

Kunci poin dari Tabel 3

- Produksi didominasi oleh negara-negara Barat maju, Meksiko (yang mengekspor produk ke Amerika Utara), dan Cina (yang mengekspor produk ke Jepang);
- Luas dunia produksi hidroponik telah meningkat empat sampai lima kali lipat dalam 10 tahun terakhir;
- Rockwool dan sistem NFT mendominasi produksi;
- Ada sejumlah tanaman ditanam secara komersial menggunakan hidroponik dan ini adalah sebagian besar di seluruh dunia sama, dan
- Tanaman yang paling penting hidroponik komersial tomat, mentimun, bunga potong, selada dan paprika.

Eropa Barat
Belanda
Belanda adalah pemimpin dunia yang diakui dalam hidroponik komersial. Belanda memiliki luas total produksi hidroponik beberapa ha terdiri dari 10.000 13.000 sebagian besar berbasis keluarga kepemilikan yang mempekerjakan 40.000 orang diperkirakan (Belanda Departemen Urusan Lingkungan, Pangan dan Pedesaan, NDEFRA). Hidroponik menyumbang 50% dari nilai semua buah dan sayuran diproduksi di dalam negeri. Yang paling penting Belanda sayur / buah tanaman paprika, tomat dan mentimun dan produksi adalah ekspor difokuskan. Bunga potong yang penting adalah mawar, gerbera, krisan dan anyelir. Sekali lagi, menghasilkan ditanam sebagian besar untuk pasar ekspor (NDEFRA).

Hampir semua produksi rumah kaca di Belanda adalah hidroponik. Konversi rumah kaca untuk sistem hidroponik NFT rockwool dan yang berbasis diharuskan oleh penipisan tanah luas, membangun-up dari penyakit tanah, salinisasi, tabel air yang tinggi dan kembali ekonomi yang menguntungkan (Hanger, 1993).

Industri hidroponik Belanda juga dilayani dengan dukungan pemerintah untuk penelitian, pelatihan dan informasi. Industri ini menikmati infrastruktur komersial yang efisien (termasuk penyediaan sarana produksi), produksi transportasi, cluster-based dan sistem pemasaran. Dalam menghadapi meningkatnya persaingan, terutama dari Eropa selatan menurunkan biaya, petani Belanda sudah pindah dari broker mempekerjakan dan penjualan lelang dan menuju kontrak langsung dengan pengecer besar (NDEFRA).

Pemerintah Belanda baru-baru ini disahkan untuk mengurangi jumlah bahan kimia terdaftar untuk aplikasi untuk tanaman pangan 600-200 dan produsen hidroponik Belanda telah merespon dengan mengembangkan, menerapkan dan pemasaran memproduksi di bawah Manajemen Hama Terpadu (PHT) sistem. Lebih dari 70% dari produksi hidroponik Belanda sekarang diproduksi menggunakan PHT, dan untuk tomat dan paprika lebih dari 90%. PHT bergantung pada penggunaan predator alami - ichneumon lalat, serangga, laba-laba, tungau dan kepik - daripada bahan kimia untuk mengendalikan serangga berbahaya. Jika pengurangan ketersediaan bahan kimia pertanian terdaftar menjadi tren di seluruh dunia, maka hidroponik adalah baik ditempatkan untuk periode utama pertumbuhan (van Os et al. 1999).

Industri hidroponik Belanda ditandai dengan Hanger (1990), Carruthers (1999) dan NDEFRA (2001) memiliki:

- Sebuah sejarah produksi rumah kaca yang memfasilitasi penerapan sistem hidroponik;
- Efisien dan mendirikan produksi tanaman dan sistem pemasaran yang membuat komersialisasi hidroponik mungkin;
- Kesediaan oleh produsen untuk sepenuhnya berkomitmen untuk teknologi baru dan praktik terbaik;
- Dukungan pemerintah untuk industri dalam bentuk bantuan dengan lingkungan legislatif, pelatihan dan penyediaan informasi;
- Sebuah industri rumah kaca yang terkonsentrasi di daerah yang relatif kecil dan karena itu mudah untuk layanan;
- Tuntutan pasar menentukan produksi;
- Produser spesialisasi dan efisiensi sehingga tepi terkemuka dalam tanaman tunggal;
- Kelompok dari produsen seperti yang bersama-sama pasar memproduksi dan berbagi informasi dan pengalaman;
- Meningkatkan ukuran bisnis dari waktu ke waktu dan rumah kaca sekarang diukur dalam hektar daripada meter persegi;
- Peningkatan produktivitas terus-menerus termasuk pengendalian biaya dan harga satuan sehingga mengurangi biaya;
- Sistem kontrol Kualitas dan pemasaran produk bermerek, termasuk simbol kupu-kupu untuk menandakan penggunaan kimia rendah / penggunaan PHT, dan
- Pemasaran berdasarkan kualitas produk daripada hidroponik sebagai suatu sistem produksi.

Tren di industri hidroponik Belanda diringkas oleh Departemen Lingkungan Belanda, Pangan dan Urusan Pedesaan sebagai termasuk:

- Meningkatkan pengaruh pasar pada produksi, kontrak produksi yaitu untuk pengecer, perantara yang lebih sedikit;
- Meningkatkan tekanan sosial untuk produk yang diproduksi tanpa bahan kimia, "di-harmoni" dengan alam, penggunaan PHT;
- Rasionalisasi dan ukuran bisnis meningkat;
- Sistem kontrol Kualitas, definisi obyektif dari kualitas dan waktu panen akurat memprediksi;
- Full otomatisasi rumah kaca, penelitian tentang efisiensi energi;
- Pemerintah Tambahan pendanaan penelitian tentang pemeliharaan bunga dan hortikultura.

Studi ini menyimpulkan industri Belanda menyediakan model yang berguna untuk pengembangan lebih lanjut dari produksi hidroponik Australia komersial.

Spanyol
Spanyol hidroponik telah berkembang pesat di belakang sektor hortikultura cepat tumbuh. Luas rumah kaca Spanyol sekarang berdiri di 30.000 ha dan diperkirakan bahwa sekitar 12% atau lebih dari daerah ini didedikasikan untuk produksi hidroponik (Departemen Pertanian, Makanan dan Perikanan Spanyol).

Greenhouse produksi di Spanyol telah berkembang dengan penerapan praktek manajemen terbaik dan teknologi dari Belanda dan Inggris dikombinasikan dengan akses pasar EC, iklim sepanjang tahun yang menguntungkan dan biaya tenaga kerja lebih rendah.

Awalnya, produksi hidroponik Spanyol dibatasi oleh dukungan infrastruktur yang buruk, kekurangan nutrisi dan kegagalan solusi awal dengan saham pembibitan. Namun, sekali ini awal kesulitan yang dibahas, dan menggunakan industri Belanda sebagai model, diantisipasi bahwa industri Spanyol akan terus tumbuh pesat selama jangka pendek dan menengah (Kementerian Pertanian, Makanan dan Perikanan Spanyol).

Jerman
Industri produksi Jerman adalah kecil dan dalam produksi hidroponik masa lalu tidak dihormati. Didorong oleh Partai Hijau, ada persepsi di Jerman bahwa produksi hidroponik tidak alami dan bahwa itu bergantung pada input kimia. Pada saat itu, banyak impor Jerman berasal dari Belanda yang menanggapi dengan menekankan bahwa menghasilkan mereka bebas dari bahan kimia pertanian banyak. Belanda tidak pasar produk mereka sebagai hidroponik tumbuh, melainkan, mereka fokus pada 'bersih dan hijau' citra mereka telah ditetapkan untuk produk mereka (Donnan, 2001).

Penelitian RIRDC menekankan pentingnya pemasaran produk berdasarkan kualitas-nya (misalnya rasa, kesegaran dan daya tarik visual), atau untuk meningkatkan pemahaman konsumen tentang kualitas produk hidroponik menguntungkan (misalnya bahan kimia rendah dan penggunaan air, kelestarian produksi, baik rasa dalam buah dan sayuran), sehingga metode produksi yang sebenarnya tidak bekerja terhadap petani.

Amerika Utara
Kanada
Kanada telah cepat memeluk produksi hidroponik komersial, memperluas di daerah rumah kaca total dari sesedikit 100 ha pada tahun 1987 untuk 1.574 ha (3.886 hektar) pada tahun 2001. Produksi yang paling rumah kaca di bawah plastik bukan dari kaca karena biaya yang lebih rendah relatif produksi. Area di bawah plastik 1.075 ha (2.653 hektar), dan area di bawah kaca 499ha (1.232 hektar). Penjualan dari produk rumah kaca, (bunga, tanaman dan sayuran) adalah $ 1,7 miliar pada 2000, naik 18% selama tahun 1999 (Ekonomi Intisari, Juni 2001 Website: www.aacb.com/edigest/edigest.asp?digestid=54).

Hidroponik adalah metode yang paling populer menanam sayuran di rumah kaca di Kanada. Sistem produksi Kanada menggunakan rockwool, perlite dan NFT untuk produksi tomat, ketimun dan paprika. Sekitar 50% dari tomat dan paprika dan 25% dari mentimun yang dihasilkan hidroponik diekspor ke Amerika Serikat (Khosla, 1999).

Produksi hidroponik telah berkembang dalam popularitas dengan Kanada produsen sayuran komersial karena merupakan cara yang kurang intensif tenaga kerja untuk mengelola wilayah yang lebih luas produksi, dan cara yang efisien untuk mengontrol input dan mengelola fasilitas untuk hama dan penyakit. Hidroponik menghilangkan kebutuhan untuk fumigants tanah dan dapat meningkatkan hasil panen sayuran yang populer hingga 100%. (Departemen Pertanian dan Agri-makanan, Kanada situs 2001).

Menurut Departemen Pertanian dan Agri-makanan, Kanada (website 2001) dan lainnya (termasuk Jensen, 1999 dan Sullivan dan Garleb, 1999), tren industri meliputi:

- Lanjutan konversi tanah konvensional berbasis rumah kaca untuk hidroponik;
- Penggunaan PHT bukan bahan kimia seperti metil bromida;
- Meningkatkan ukuran rumah kaca, ukuran rata-rata operasi hidroponik komersial Kanada sudah sekitar 1,5 ha;
- Sebuah kebutuhan yang meningkat untuk lebih membedakan produk hidroponik pada atribut kualitas;
- Memerangi kembali dari tanah petani - kualitas tomat lapangan adalah meningkatkan dan harga jual selalu sangat kompetitif, dan;
- Pasar Ekspor terancam oleh ekspansi rumah kaca di AS dan Meksiko.

Pemasaran dan diferensiasi produk adalah faktor kunci dalam industri Kanada, ekspor dan rumah pasar dengan cepat hilang jika masalah ini tidak terus-menerus dibahas. Studi ini menyimpulkan terobosan dalam kemakmuran industri akan didorong oleh pemasaran ketimbang perbaikan lebih lanjut dalam teknologi.

Amerika Serikat
Amerika Serikat tanaman dan teknik produksi yang sama dengan yang di Kanada. Namun, industri telah lambat untuk mengembangkan di AS. Jensen dan Collins (1985) atribut ini ke:

- Sebuah iklim yang beragam - produk segar dapat tumbuh di suatu tempat di daratan Amerika Serikat tahun kapan saja (tidak seperti Eropa dan Jepang dengan musim ditentukan);
- Transportasi cepat dan efektif;
- Sebuah persepsi biaya energi yang tinggi yang terkait dengan hidroponik;
- Stigma terkait dengan tingkat historis yang tinggi dari penggunaan bahan kimia, dan
- Tinggi tingkat manajemen teknis dan ekonomi yang diperlukan untuk produksi yang menguntungkan.

Dalam tiga sampai lima tahun terakhir telah terjadi perubahan besar di Amerika Serikat, persepsi produksi hidroponik komersial, dengan promotor industri dan teknologi pendukung meningkatkan pemasaran dan manajemen. Hal ini pada gilirannya telah menyebabkan sesuatu dari dorongan produksi, berbeda dari pendekatan pasar menyebabkan produksi hidroponik. Sullivan dan Garleb (1999) menunjukkan industri di persimpangan dengan potensi tinggi untuk ekspansi lanjutan, jika pendekatan strategis untuk pengembangan pasar diambil, tetapi dengan risiko tinggi lebih dari pasokan, harga rendah dan mengembalikan marjinal di bawah pendekatan produksi yang ada didorong . Tren industri AS (USDA bersumber dari website) meliputi:

- Pemerintah AS menargetkan muncul sistem pertanian seperti hidroponik untuk dukungan;
- Meningkatkan kepadatan penanaman untuk membatasi daerah akar dan menghemat biaya rockwool, kontrol memaksimalkan gizi lebih, aerasi pH, dan penyakit akar;
- Di masa depan, semua sistem akan ditutup, tanpa drainase untuk limbah, mencegah hilangnya unsur-unsur mineral dan kontaminasi air tanah, dan
- Untuk alasan kesehatan, sistem hidroponik dapat digunakan untuk mengurangi kadar nitrogen dalam sayuran berdaun pada saat panen. Hal ini mungkin sangat penting di Eropa untuk tanaman daun tumbuh di bawah intensitas cahaya musim dingin rendah (Jensen, 1999).

Studi ini menyimpulkan bahwa produksi di AS saat ini berkembang pada tingkat yang secara ekonomis tidak berkelanjutan tanpa perhatian mendesak untuk pengembangan pasar.

Asia dan Selandia Baru
Timur dan Asia Tenggara
Produsen signifikan di Asia meliputi Singapura, Taiwan, Jepang dan Cina yang mengekspor produk ke Jepang. Negara Asia yang mengimpor produksi hidroponik meliputi Hong Kong, Korea, Taiwan dan Malaysia.

Di Jepang, produksi hidroponik secara vertikal mengintegrasikan dengan sektor pengolahan makanan. Menghasilkan diperuntukkan untuk sandwich dan lauk dan hanya sebagian kecil ritel di rak-rak supermarket. Produksi dibersihkan dan disegel untuk tingkat pabrik pengolahan makanan. Industri ini adalah utiliser utama dari sistem PHT dan sebagian besar bebas kimia. Sanitisation dan rendah atau tidak ada penggunaan bahan kimia ini sangat penting untuk konsumen Jepang yang siap untuk membayar harga 20-30% lebih tinggi dibandingkan mereka yang diterima untuk menghasilkan secara konvensional tumbuh. Ekspor produk hidroponik segar dari Australia ke Jepang dari semua tetapi Tasmania dibatasi oleh kehadiran lalat buah di daratan Australia.

Sementara Singapura, Malaysia, Hong Kong dan Taiwan menawarkan potensi pasar untuk ekspor menghasilkan, penelitian ini menyimpulkan peluang di Jepang saat ini terbatas di bawah pengaturan sanitasi-photosanitary.

Selandia Baru
Selandia Baru adalah produsen utama rumah kaca, dan lebih baru-baru ini, buah hidroponik, sayuran dan bunga potong. Hampir semua rumah kaca Selandia Baru sekarang hidroponik. Industri ini efisien (praktek manajemen terbaik dan teknologi), skala besar dan berorientasi ekspor. Sebuah persentase yang signifikan dari teknologi yang digunakan di Australia untuk produksi hidroponik komersial NZ berasal. Pemerintah NZ mendorong pengembangan industri Selandia Baru dan kebijakan di tempat untuk memfasilitasi pertumbuhan industri dalam daerah pinggiran kota.

Studi ini menyimpulkan NZ yang akan bersaing di pasar Australia dengan efisien diproduksi, menghasilkan hidroponik kualitas tinggi dalam jangka pendek dan menengah.

Tren Internasional di Industri
Penelitian ini menyoroti tren di seluruh dunia menyusul dalam pemasaran hortikultura dan produksi sebagai yang mempengaruhi masa depan hidroponik komersial:

- Internasionalisasi pasokan buah segar dan sayuran. Perusahaan spesialis makanan global yang terus menerus mencari volume besar menghasilkan. Perusahaan-perusahaan yang sama ini kemudian mampu pengepakan, penanganan dan mendistribusikan produk ini di seluruh dunia;
- Perpanjangan dari kecenderungan ini adalah bahwa produsen yang menemukan diri mereka di luar sistem ini secara bertahap akan kehilangan akses ke pasar marjin semua tapi rendah sisa;
- Belanda telah menjawab tantangan ini dengan mencurahkan broker dan lelang berbasis penjualan dan membangun hubungan ke depan dengan perusahaan makanan internasional;
- Produsen Belanda juga bekerja di cluster yang berbagi informasi dan biaya pemasaran;
- Di seluruh dunia, ada rasionalisasi utama produksi sebagai akibat dari integrasi industri internasional.

Kesimpulan
Penelitian RIRDC menyimpulkan bahwa industri hidroponik komersial sukses dan berkembang pesat. Ini mendominasi produksi sejumlah tanaman, dan itu mungkin yang paling cepat berkembang di sektor Hortikultura Australia. Laporan itu mengatakan industri lebih besar dari biasanya dapat dirasakan dan ini adalah karena banyak produk dipasarkan pada kualitas (misalnya anggur-matang) daripada metode produksi (hidroponik tumbuh).

Laporan ini merangkum bahwa tidak semua tanaman yang cocok untuk tumbuh hidroponik dan teknologi tidak mungkin untuk menggantikan tanah untuk produksi massal barang-barang komoditas di masa mendatang. Industri akan terus tumbuh selama tiga sampai lima tahun ke depan, terutama jika peluang diidentifikasi dibawa ke berbuah.

Laporan RIRDC mencakup analisis mengenai ekonomi produksi hidroponik komersial. Studi profil usaha hidroponik lima di Australia (tomat dalam rockwool, capsicum di serbuk gergaji, gerberas dalam campuran pot, selada di NFT, dan mentimun di cocopeat), dan kontras fitur dari industri Australia bersama fitur dari operasi hidroponik sukses secara komersial di Belanda . Analisis disediakan sebagai indikator luas dari profitabilitas industri dan untuk menyediakan bentuk checklist bagi investor potensial.

Penulis penelitian menyimpulkan dengan rekomendasi bagi industri untuk mengadakan melalui Hidroponik Australia & Asociation Rumah Kaca (AHGA), dan untuk membentuk kelompok kerja untuk memeriksa opsi untuk mendanai penciptaan seorang CEO industri penuh-waktu. Tanggung jawab CEO Asosiasi akan merumuskan rencana industri untuk mengatasi kedua kendala dan peluang industri yang diidentifikasi dalam studi.

Laporan tersebut, adalah "Hidroponik sebagai Sistem Produksi Pertanian" (Proyek Tidak HAS-9a), tambahan baru untuk beragam RIRDC dari lebih dari 450 publikasi penelitian yang merupakan bagian dari Sistem Resilient nya Pertanian R & D program, yang bertujuan untuk mendorong pertanian-industri sistem yang memiliki keragaman yang cukup, fleksibilitas dan ketahanan untuk menjadi ulet dan merespon tantangan dan peluang.

Tanaman membutuhkan lima elemen agar berkembang secara efektif

Lima Elemen yang dibutuhkan tanaman agar Berkembang secara efektif


Dalam pemberian Nutrisi tanaman secara alami bisa mendapatkan sedikit kerumitan, terutama jika Anda mencoba untuk meniru asupan nutrisi alami ( Organik ) yang tanaman dapatkan secara alami dari alam. Dalam system Hidroponik, nutrisi hidroponik perlu "dioptimalkan" untuk sayuran tertentu
yang anda kembangkan  agar memiliki hasil yang baik, rasa lezat & buah berukuran rata-rata.

Pentingnya memberikan nutrisi yang benar agar tanaman tumbuh secara maksimal.  Rahasia di balik sayuran hidroponik berkualitas terletak pada zat bergizi yang Anda berikan kepada mereka.

Berikut adalah nutrisi hidroponik tanaman yang paling umum yang digunakan:

    * Kalsium

    * Magnesium

    * Nitrat (Nitrogen dan Oksigen)

    * Fosfat (Hidrogen, Fosfor, dan Oksigen)

    * Kalium

    * Sulfat (Sulfur dan Oksigen)

Ini adalah zat penting tanaman tumbuh, agar tanaman yang dihasilkan menjadi benar-benar sehat & lezat,  dengan menyediakan mereka dengan beberapa zat kecil lainnya yang dianggap sebagai mikro-nutrisi:

    * Boron

    * Klor

   *Tembaga

    * Besi

* Mangan

    * Molibdenum

    * Nikel

    * Sodium
    * Seng

Banyak cara untuk system hidroponik dalam memberikan unsur atau zat-zat tersebut diatas  dengan cara pemberian secara terus menerus melalui beberapa system, sehingga tanaman tumbuh berkembang dan sehat. Beberapa sistem yang lebih maju sayuran hidroponik memiliki built-in solusi pengisian otomatis yang dipicu pada jadwal yang diberikan, atau kapan saja nutrisi yang diperlukan. Jika Anda melakukan secara manual mengisi solusi gizi tanaman Anda,  Anda hanya perlu membuat jadwal  yang dapat mengingatkan Anda ketika nutrisi yang diperlukan untuk segera di cek.

Ingat bahwa meskipun tanaman membutuhkan semua zat di atas untuk tumbuh, mereka tidak akan
bisa menyerapnya dengnan baik. Hal ini dapat terjadi ketika air memiliki tingkat pH terlalu tinggi atau rendah, yang dapat menyebabkan beberapa masalah pertumbuhan serius jika Anda tidak
menangani dengan benar. Pastikan air berlimpah, pH tidak menyimpang terlalu jauh dalam keasaman
atau alkalinitas & bahwa konsentrasi nutrisi  tidak menjadi terlalu tinggi. Hal ini dapat di cek dengan
perangkat khusus yang dapat Anda gunakan seperti PH meter, EC meter atau TDS meter  untuk menentukan
seberapa pekat nutrisi untuk tanaman  Anda, pada waktu tertentu.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa nutrisi hidroponik & tingkat pH akan terus berubah-ubah ,
jika Anda menggunakan sistem berdasarkan mekanisme (seperti pasang surut & aliran, teknik film gizi
atau sistem drip). Itulah mengapa penting untuk menjaga tingkat pH & nutrisi dengan memonitornya secara berkala !

pH mempengaruhi ketersediaan hara

Nilai pH di atas 7,5 * dapat menyebabkan  unsure besi, mangan, tembaga, seng & boron kurang
tersedia bagi tanaman.

Nilai pH di bawah 6 * bias menyebabkan kelarutan fosfat, kalsium asam & magnesium turun dibawah 

Nilai PH antara 3-5 & suhu di atas 26 ° C dapat mendorong perkembangan penyakit jamur

Jika media Anda tumbuh kekurangan salah satu nutrisi, Anda akan mengalami gejala fisiologis
karakteristik pada daun tanaman Anda. Hal ini karena tanpa nutrisi, tanaman tidak dapat membuat
protein-protein penting & enzim yang dibutuhkan untuk berfungsi. Ini juga disebut 'Hukum Minimum'
karena tanaman hanya bisa tumbuh dengan adanya nutrisi, air, oksigen  dan cahaya tersedia minimal akan memungkinkan tetap hidup dan berkembang.


Semoga bermanfaat.....

Selasa, 21 Juli 2015

HIDROPONIK SEDERHANA




Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan untuk bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Tanaman dapat di tanam dalam pot atau wadah lainnya dengan menggunakan air dan atau bahan-bahan porus lainnya, seperti kerikil, pecahan genting, pasir, pecahan batu ambang, dan lain sebagainya sebagai media tanamnya.

Untuk memperoleh zat makanan atau unsur-unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam air yang digunakan dilarutkan campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari hasil ramuan sendiri garam-garam mineral dengan formulasi yang telah ditentukan atau menggunakan pupuk buatan yang sudah siap pakai.

Bercocok tanam hidroponik sederhana dapat memberikan keuntungan, antara lain :

1.    tanaman terjamin kebebasannya dari hama dan penyakit.

2.    produksi tanaman lebih tinggi.

3.    tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih efisien.

4.    tanaman memberikan hasil yang kontinu.

5.    lebih mudah dikerjakan tanpa membutuhkan tenaga kasar.

6.    tanaman dapat tumbuh pada tempat yang semestinya tidak cocok.

7.    tidak ada resiko sebagai ketergantungan terhadap kondisi alam setempat, dan

8.    dapat dilakukan pada tempat-tempat yang luasnya terbatas.

A.   ALAT DAN BAHAN TANAMAN HIDROPONIK SEDERHANA
1. ALAT

1.    Baki persemaian

2.    Jerigen

3.    Wadah atau pot plastik

4.    hand sprayer

5.    Kompor dan penangas air

6.    Timbangan OHAUS

7.    Pipa paralon berdiamter ½ inc. 20 cm

8.    Ember

2. BAHAN

1.    Jenis tanaman yang akan ditanam

2.    Bahan porus (pasir, kerikil, pecahan batu bata atau bahan porus lainnya).

3.    Garam-garam mineral atau pupuk siap pakai.


C.   CARA MENANAM HIDROPONIK SEDERHANA

1. MEMPERSIAPKAN RAMUAN PUPUK

Buatlah ramuan pupuk dengan formulasi yang sesuai dengan yang anda inginkan. Pilih salah satu formulasi di bawah ini

Formula 1

Garam Mineral
Jumlah (gram)
Sodium Nitrat
354
Super Fosfat
198
Potasium Sulfat
113
Zing Sulfat
113
Mangan Klorida
3,5
Asam Borat
3,5
Kupri Sulfat
3,5
Feri Sulfat
3,5


Formula 2



Garam Mineral
Jumlah (gram)
U r e a
10
Tri Super Fosfat (TSP)
10
Kalium Klorida (KCl)
10
Gandasil D
10


Larutkan dalam 10 liter air

Formula 3



Garam Mineral
Jumlah (gram)
NPK
15
Gandasil D
10


Larutkan dalam 10 liter air


2. MENYEDIAKAN TANAMAN

a.  Memperoleh tanaman dengan cara persemaian (pembibitan)

1.    Sterilkan pasir yang telah disaring (ayak) dengan cara mecuci dengan air bersih secara berulang-ulang dan rendamlah dalam air mendidih selama lebih kurang satu jam.

2.    Cucilah baki persemaian dan isislah dengan pasir yang telah disterilkan tadi kira-kra setinggi 3-4 cm. (Baki persemaian terlebih dahulu diberi lubang pada alasnya).

3.    Siram baki persemaian dengan air bersih dan biarkan beberpa menit hingga kelebihan airnya terbuang.

4.    Taburkan biji tanaman yang akan ditanam di atas pasir pada baki persemaian. Usahakan letak biji satu dengan lainnya tidak terlalu rapat.

5.    Jagalah jangan sampai pasir tempat persemaian kekeringan. Gunakan hand sprayer yang diisi air biasa untuk menjaga kelembaban pasir atau bila perlu tutuplah baki persemaian dengan kaca.

6.    Pindahkan bibit tanaman yang diperoleh ke dalam tempat permanen atau persemaian kedua, setelah bibit tanaman memiliki 2-4 buah daun. Jika akan langsung ke tempat penenaman hidroponik, bersihkan pasir-pasir

yang masih menempel pada akar tanaman.

b. Memperoleh tanaman dari bibit yang telah tersedia

1.    Pasanglah lembaran surat kabar bekas di atas meja atau tempat bekerja yang anda gunakan.

2.    Ambillah pot yang telah berisi tanaman dan tempatkan sebelah tanag anda di atas permukaan tanah dalam pot. Letakan tanaman dengan kukuh di antara jari-jari (diantara telunjuk dan jari tengah).

3.    Peganglah dasar pot dengan tangan yang masih bebas kemudian balikkan pot tersebut dan dengan hati-hati tarik keluar tanaman beserta akar-akarnya

4.    Bila tanaman tidak mau lepas, benturkan pot tersebut dengan hati-hati secara berulang-ulang pada suatu permukaan yang keras, bila tetap tidak mau terlepas gunakan pisau tumpul untuk mengorek permukaan dalam bagian atas dari pot tersebut.

5.    Apabila telah berhasil peganglah batang tanaman (masih dalam posisi dijepit dua jari yang tidak terlalu kuat) dengan sebelah tangan dan gunakan tangan anda yang masih bebas untuk menghilangkan semua gumpalan tanah yang masih melekat pada akar tanaman. Lakukanlah langkah ini dengan hati-hati.


3. MENANAM TANAMAN

1.    Sediakan wadah atau pot yang akan dipakai. Usahakan jangan ada lubang bocor pada alasnya.

2.    Berilah lubang-lubang pada setiap sisi dari wadah, kira-kira 4-5 cm dari alasnya dan cucilah wadah tadi hingga bersih.

3.    Sediakan media yang akan digunakan (pasir, kerikil, atau pecahan bata). Cucilah dengan bersih media tersebut dan rendamlah dalam air mendidih selama kurang lebih satu jam.

4.    Masukkan media yang telah bersih pada wadah yang tersedia hingga volumenya mencapai 3-4 cm di atas lubang pada sisi wadah atau lebih tinggi tergantung wadah yang digunakan. Sisipkanlah pipa paralon pada tepi wadah.

5.    Tanamkan tanaman yang telah tersedia pada wadah yang telah berisi media tadi. Lakukan penanaman dengan hati-hati, usahakan tidak merusak akarnya. Sesuaikan jumlah tanaman dengan luas wadah.

6.    Tuangkanlah air bersih tanapa pupuk ke dalam wadah yang telah berisi tanaman. Tuangkan hingga mencapai permukaan media dan biarkan beberapa menit hingga kelebihan air terbuang melalui lubang-lubang di tepi wadah.

7.    Simpanlah wadah pada tempat yang aman. Usahakan untuk sementara tidak terkena cahaya matahari langsung. Bila dirasa perlu tutuplah wadah dengan plastik transparan.

8.    Biarkanlah tanaman hingga satu sampai dua minggu. Jangan sekali-kali memberi larutan pupuk pada wadah dengan tanaman yang baru ditanam. Periksalah air pada wadah melalui paralon, jika telah habis isi kembali dengan air bersih.

9.    Setelah satu atau dua minggu, atau telah tampak adanya akar atau daun baru, tuangkanlah larutan campuran pupuk. Pada saat ini tanaman sudah bisa menerima cahaya matahari penuh.

10. Lakukanlah pemeriksaan terhadap tanaman secara kontinu. Tambahkanlah larutan pupuk yang baru apabila larutan pupuk dalam wadah hampir habis. Jangan terlalu sering memberi larutan pupuk hingga banyak yang terbuang.

11. Buatlah catatan terhadap perubahan tanaman yang terjadi, seperti kecepatan tumbuh, warna daun, banyaknya buah yang dihasilkan dan lain sebagainya.

Semoga tulisan yang sedidkit ini bermanfaaan, meskpun dari berbagai sumber kami meramunya. Wassalam.