Selasa, 21 Juli 2015

HIDROPONIK SEDERHANA




Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan untuk bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Tanaman dapat di tanam dalam pot atau wadah lainnya dengan menggunakan air dan atau bahan-bahan porus lainnya, seperti kerikil, pecahan genting, pasir, pecahan batu ambang, dan lain sebagainya sebagai media tanamnya.

Untuk memperoleh zat makanan atau unsur-unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam air yang digunakan dilarutkan campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari hasil ramuan sendiri garam-garam mineral dengan formulasi yang telah ditentukan atau menggunakan pupuk buatan yang sudah siap pakai.

Bercocok tanam hidroponik sederhana dapat memberikan keuntungan, antara lain :

1.    tanaman terjamin kebebasannya dari hama dan penyakit.

2.    produksi tanaman lebih tinggi.

3.    tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih efisien.

4.    tanaman memberikan hasil yang kontinu.

5.    lebih mudah dikerjakan tanpa membutuhkan tenaga kasar.

6.    tanaman dapat tumbuh pada tempat yang semestinya tidak cocok.

7.    tidak ada resiko sebagai ketergantungan terhadap kondisi alam setempat, dan

8.    dapat dilakukan pada tempat-tempat yang luasnya terbatas.

A.   ALAT DAN BAHAN TANAMAN HIDROPONIK SEDERHANA
1. ALAT

1.    Baki persemaian

2.    Jerigen

3.    Wadah atau pot plastik

4.    hand sprayer

5.    Kompor dan penangas air

6.    Timbangan OHAUS

7.    Pipa paralon berdiamter ½ inc. 20 cm

8.    Ember

2. BAHAN

1.    Jenis tanaman yang akan ditanam

2.    Bahan porus (pasir, kerikil, pecahan batu bata atau bahan porus lainnya).

3.    Garam-garam mineral atau pupuk siap pakai.


C.   CARA MENANAM HIDROPONIK SEDERHANA

1. MEMPERSIAPKAN RAMUAN PUPUK

Buatlah ramuan pupuk dengan formulasi yang sesuai dengan yang anda inginkan. Pilih salah satu formulasi di bawah ini

Formula 1

Garam Mineral
Jumlah (gram)
Sodium Nitrat
354
Super Fosfat
198
Potasium Sulfat
113
Zing Sulfat
113
Mangan Klorida
3,5
Asam Borat
3,5
Kupri Sulfat
3,5
Feri Sulfat
3,5


Formula 2



Garam Mineral
Jumlah (gram)
U r e a
10
Tri Super Fosfat (TSP)
10
Kalium Klorida (KCl)
10
Gandasil D
10


Larutkan dalam 10 liter air

Formula 3



Garam Mineral
Jumlah (gram)
NPK
15
Gandasil D
10


Larutkan dalam 10 liter air


2. MENYEDIAKAN TANAMAN

a.  Memperoleh tanaman dengan cara persemaian (pembibitan)

1.    Sterilkan pasir yang telah disaring (ayak) dengan cara mecuci dengan air bersih secara berulang-ulang dan rendamlah dalam air mendidih selama lebih kurang satu jam.

2.    Cucilah baki persemaian dan isislah dengan pasir yang telah disterilkan tadi kira-kra setinggi 3-4 cm. (Baki persemaian terlebih dahulu diberi lubang pada alasnya).

3.    Siram baki persemaian dengan air bersih dan biarkan beberpa menit hingga kelebihan airnya terbuang.

4.    Taburkan biji tanaman yang akan ditanam di atas pasir pada baki persemaian. Usahakan letak biji satu dengan lainnya tidak terlalu rapat.

5.    Jagalah jangan sampai pasir tempat persemaian kekeringan. Gunakan hand sprayer yang diisi air biasa untuk menjaga kelembaban pasir atau bila perlu tutuplah baki persemaian dengan kaca.

6.    Pindahkan bibit tanaman yang diperoleh ke dalam tempat permanen atau persemaian kedua, setelah bibit tanaman memiliki 2-4 buah daun. Jika akan langsung ke tempat penenaman hidroponik, bersihkan pasir-pasir

yang masih menempel pada akar tanaman.

b. Memperoleh tanaman dari bibit yang telah tersedia

1.    Pasanglah lembaran surat kabar bekas di atas meja atau tempat bekerja yang anda gunakan.

2.    Ambillah pot yang telah berisi tanaman dan tempatkan sebelah tanag anda di atas permukaan tanah dalam pot. Letakan tanaman dengan kukuh di antara jari-jari (diantara telunjuk dan jari tengah).

3.    Peganglah dasar pot dengan tangan yang masih bebas kemudian balikkan pot tersebut dan dengan hati-hati tarik keluar tanaman beserta akar-akarnya

4.    Bila tanaman tidak mau lepas, benturkan pot tersebut dengan hati-hati secara berulang-ulang pada suatu permukaan yang keras, bila tetap tidak mau terlepas gunakan pisau tumpul untuk mengorek permukaan dalam bagian atas dari pot tersebut.

5.    Apabila telah berhasil peganglah batang tanaman (masih dalam posisi dijepit dua jari yang tidak terlalu kuat) dengan sebelah tangan dan gunakan tangan anda yang masih bebas untuk menghilangkan semua gumpalan tanah yang masih melekat pada akar tanaman. Lakukanlah langkah ini dengan hati-hati.


3. MENANAM TANAMAN

1.    Sediakan wadah atau pot yang akan dipakai. Usahakan jangan ada lubang bocor pada alasnya.

2.    Berilah lubang-lubang pada setiap sisi dari wadah, kira-kira 4-5 cm dari alasnya dan cucilah wadah tadi hingga bersih.

3.    Sediakan media yang akan digunakan (pasir, kerikil, atau pecahan bata). Cucilah dengan bersih media tersebut dan rendamlah dalam air mendidih selama kurang lebih satu jam.

4.    Masukkan media yang telah bersih pada wadah yang tersedia hingga volumenya mencapai 3-4 cm di atas lubang pada sisi wadah atau lebih tinggi tergantung wadah yang digunakan. Sisipkanlah pipa paralon pada tepi wadah.

5.    Tanamkan tanaman yang telah tersedia pada wadah yang telah berisi media tadi. Lakukan penanaman dengan hati-hati, usahakan tidak merusak akarnya. Sesuaikan jumlah tanaman dengan luas wadah.

6.    Tuangkanlah air bersih tanapa pupuk ke dalam wadah yang telah berisi tanaman. Tuangkan hingga mencapai permukaan media dan biarkan beberapa menit hingga kelebihan air terbuang melalui lubang-lubang di tepi wadah.

7.    Simpanlah wadah pada tempat yang aman. Usahakan untuk sementara tidak terkena cahaya matahari langsung. Bila dirasa perlu tutuplah wadah dengan plastik transparan.

8.    Biarkanlah tanaman hingga satu sampai dua minggu. Jangan sekali-kali memberi larutan pupuk pada wadah dengan tanaman yang baru ditanam. Periksalah air pada wadah melalui paralon, jika telah habis isi kembali dengan air bersih.

9.    Setelah satu atau dua minggu, atau telah tampak adanya akar atau daun baru, tuangkanlah larutan campuran pupuk. Pada saat ini tanaman sudah bisa menerima cahaya matahari penuh.

10. Lakukanlah pemeriksaan terhadap tanaman secara kontinu. Tambahkanlah larutan pupuk yang baru apabila larutan pupuk dalam wadah hampir habis. Jangan terlalu sering memberi larutan pupuk hingga banyak yang terbuang.

11. Buatlah catatan terhadap perubahan tanaman yang terjadi, seperti kecepatan tumbuh, warna daun, banyaknya buah yang dihasilkan dan lain sebagainya.

Semoga tulisan yang sedidkit ini bermanfaaan, meskpun dari berbagai sumber kami meramunya. Wassalam.